Rabu, 25 Januari 2017

Tips Mengatur Keuangan Bagi Pasangan Baru Menikah

Menikah adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki - laki dan perempuan yang bukan muhrim sebagai suami istri dengan tujuan membina suatu rumah tangga yang bahagia berdasarkan tuntunan Allah Swt. Siapa yang tidak ingin menikah? Ya, pasti semua orang menginginkan untuk menikah. Namun masih banyak pasangan yang bingung untuk mengatur keuangan mereka, karena keuangan mereka tidak diatur masing – masing lagi melainkan harus ada salah satu yang bertanggung jawab dalam mengatur keuangan. Di masa – masa awal pernikahan memang dibutuhkan proses untuk beradaptasi tentang masalah keuangan ini, tentu dengan tujuan agar roda kehidupan rumah tangga berjalan dengan tenang dan lancar. Berikut adalah Tips mengatur keuangan di awal – awal masa pernikahanmu.

Keterbukaan
Bagi sebagian pasangan, uang merupakan hal yang kurang nyaman dibicarakan bersama karena dianggap sebagai obrolan pribadi. Jika Anda dan pasangan merupakan salah satu darinya, maka segeralah mengubah kebiasaan dan perasaan tersebut. Anda dan pasangan baru bisa merencanakan keuangan rumah tangga, jika masing - masing mau terbuka dan membahasnya. Jadi mulailah dari sekarang untuk lebih terbuka dalam hal keuangan agar masing – masing dapat memperhitungkan lagi jika ingin mengeluarkan dana yang tidak pokok.

Membuat Anggaran Bersama
Langkah berikutnya adalah membuat anggaran baru bersama, jika sebelum menikah memiliki pemasukan dan pengeluaran masing - masing, maka setelah menikah akan memiliki pemasukan dan pengeluaran bersama. Diskusikan siapa saja yang menjadi sumber pemasukan dan berapa besar pengeluaran bersama dalam satu bulan dengan begitu akan membantu Anda terhindar dari perselisihan mengenai pendapatan dan pemasukan yang sering kali dialami oleh pasangan yang baru saja menikah.

Menyusun data pengeluaran kebutuhan

Setelah menikah, kebutuhanpun tentu bertambah. Kalau sebelumnya hanya memikirkan biaya hidup sendiri dan untuk tempat tinggalpun bisa di rumah orang tua, namun setelah menikah kebutuhan meningkat terutamanya kebutuhan pokok berupa makan, pakaian dan tempat tinggal. Oleh karena itu, hal penting bagi pasangan yang baru menikah untuk menyusun data kebutuhan hidupnya berdua mulai dari kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makan sehari - hari, cicilan hutang, pengeluaran, sedekah, untuk membiayai keluarga lain yang masih menjadi tanggungan serta uang untuk tabungan masa depan.

Menyisihkan untuk biaya tak terduga
Meski keuangan rumah tangga terhitung lebih dari cukup, tetap penting bagi Anda untuk menyisihkan sejumlah uang setiap bulan.  Uang tersebut nantinya bisa digunakan untuk keperluan tak terduga. Krisis keuangan bisa kapan saja menimpa Anda atau pasangan Anda. Menyimpan uang tunai (bukan dalam bentuk tabungan), bisa menyiapkan diri Anda menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi pada keuangan Anda.

 Mengikuti Asuransi
Langkah selanjutnya adalah memproteksi aset Anda, karena setiap aset memiliki risiko. Miliki asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, dan lain - lain. Namun pelajari dengan seksama sebelum membeli premi dari produk - produk proteksi tersebut dan yang paling penting adalah harus sesuai dengan kondisi kantong. Bersyukur bagi Anda yang ditanggung oleh perusahaan di mana Anda berkerja. Namun jika tidak, Anda harus melakukan proteksi sendiri terhadap aset Anda.


 Investasi
Buat tujuan - tujuan keuangan keluarga Anda untuk masa depan, seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, dana ibadah haji, dana liburan, dana pembelian rumah, dan lain - lain. Dan mulai lah berinvestasi di produk - produk yang Anda pahami dengan baik seperti properti, emas, reksa dana, saham, dan lain - lain. Perlu diingat bahwa saat ini dengan Rp 100.000 saja Anda sudah bisa berinvestasi.

Buat kesepakatan tentang pengeluaran
Seperti layaknya lajang, Anda berdua pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun - tahun tanpa berkonsultasi pada siapa pun. Sayangnya hari - hari tersebut akan berakhir setelah menikah. Bisa dicoba untuk mendiskusikan dengan pasangan tentang pendekatan dan kebiasaan Anda untuk menangani uang. Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? Buatlah aturan untuk menangani perbedaan, mungkin menetapkan batas pengeluaran bulanan untuk setiap orang atau menjanjikan untuk menyimpan sejumlah tertentu setiap bulan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

0 komentar:

Posting Komentar